Menghilangkan Kelelahan Penting

Manusia beraktivitas dalam keseharian ada yang banyak mengguna fikiran ada yang lebih banyak mengunakan fisik

rss

Rabu, 23 September 2009

Dwibahasawan

Halo Saudara mahasiswa UT di manapun Anda berada. Salam jumpa saya sampaikan kepada Anda yang telah bergabung di aktivitas tutorial online periode 2009.2 kali ini. Saya berharap, Anda akan tetap eksis dalam kegiatan ini termasuk di dalamnya aktivitas
penyelesaian dan pengiriman tugas di minggu 3, 5, dan 7 nantinya. Dalam kesempatan minggu pertama ini, saya akan menyajikan materi mengenai dwibahasawan. Silakan Anda cermati paparan berikut.


Di dalam masyarakat bahasa kita sering menemui peristiwa kontak bahasa. Kontak bahasa terjadi apabila penutur menggunakan dua bahasa sama baiknya atau penutur menguasai dua bahasa atau lebih. Peristiwa tersebut terjadi karena penutur selain menggunakan bahasa ibu juga mempelajari atau menggunakan bahasa resmi kenegaraan. Menurut Weinrich (dalam Aslinda, 2007:26) mengatakan seseorang yang terlibat dalam praktik penggunaan dua bahasa secara bergantian itulah yang disebut dengan bilingual atau dwibahasawan. Tingkat penguasaan bahasa dwibahasawan yang satu berbeda dengan dwibahasawan yang lain, bergantung pada setiap individu yang mempergunakannya dan dwibahasawan dapat dikatakan mampu berperan dalam perubahan bahasa.




Perubahan bahasa sebagai hasil dari kontak bahasa, disini terjadi proses saling tukar bahasa, pengambilan unsur bahasa lain. Selanjutnya penggunaan dua bahasa, bahasa daerah sebagai bahasa pertama atau bahasa ibu, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua bagi dwibahasawan. Pemakaian yang berganti-ganti dari bahasa pertama ke bahasa kedua atau sebaliknya merupakan peristiwa bahasa yang disebut diglosia. Pengertian diglosia boleh dikatakan sama dengan dwibahasawan, tetapi istilah diglosia lebih cenderung dipakai untuk menunjukkan keadaaan masyarakat tutur, tempat terjadinya alokasi fungsi dari dua bahasa atau ragam.




Konsep diglosia (Aslinda, 2007:27) dikemukakan para penutur suatu bahasa menggunakan suatu ragam tertentu dalam situasi tertentu yang di dalamnya ada dua ragam dari suatu bahasa hidup berdampingan dengan peran masing-masing dalam masyarakat. Selanjutnya dalam teori tersebut juga menyebutkan diglosia terdiri dari sembilan segi, meliputi:
1. fungsi, adalah kriteria paling penting dalam bahasa.
Karena ada istilah bahasa resmi /formal, santai, kekeluargaan.
2. prestise, berhubungan dengan sikap pengguna bahasa itu
sendiri.
3. warisan tradisi tulis-menulis, mengacu pada banyaknya
kepustakaan yang ditulis dalam ragam tinggi.
4. pemerolehan bahasa, merupakan penggunaan bahasa tertentu
untuk golongan tertentu.
5. pembakuan.
6. stabilitas, diglosia dikehendaki agar selalu ada dua ragam
bahasa dipertahankan dalam satu masyarakat tutur.
7. tata bahasa, merupakan unsur bahasa yang spesifik yang hanya
dimiliki oleh bahasa.
8. kosa kata.
9. fonologi, sistem bunyi setiap bahasa ada kekhasannya.
Setelah melihat unsur-unsur di atas bagi penutur yang menguasai atau mengguankan dua bahasa secara bergantian peristiwa ini sering terjadi pada percakapan sehari-hari.




Saudara mahasiswa, silakan Anda pahami paparan tersebut mudah-mudahan semakin menambah wawasan Anda. Selamat belajar dan semoga sukses.




Salam,




Hascaryo Pramudibyanto - Widyasari (tutor)








REFERENSI
BMP MKDU 4106 Bahasa Indonesia.
Aslinda. Syafyahya, Leni. (2007). Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.
Wibowo, Wahyu. (2003). Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1 komentar:

taimafahey on 4 Maret 2022 pukul 12.21 mengatakan...

Casino Junket | JW Marriott New Orleans, LA
The 삼척 출장마사지 Casino 전주 출장마사지 Junket at JW Marriott New Orleans is a casino, hotel 진주 출장안마 and casino located 제주 출장샵 in 출장샵 the heart of LA. JW Marriott New Orleans, LA 70130.

KOTAK PENCARIAN

TUGAS 2 PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA

TUGAS 1 PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA

FORUM KOMUNITAS UT ONLINE BAHASA INDONESIA

TUTORIAL-KU

BUKU TAMU

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

MENGIRIM TUGAS